Tuesday, November 22, 2011

Hutang Indonesia

mengutip kutipan detikfinance (21/11) terhadap data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu.

hutang Pemerintah Indonesia sudah sangat menggunung
total hutang pemerintah hingga Bulan Oktober 2011 mencapai angka Rp 1.768,04 triliun
Kenaikan tersebut naik 13,13 triliun dari Bulan September 2011.
Jika mamu membandingkan ke Bulan Desember 2010 angka peningkatan hutang Pemerintah Indonesia mencapai 91,19 Triliun (Desember 2010 = Rp 1.676,85 triliun).
Secara rasio terhadap PDB hutang tersebut naik dari 27,3% dari Bulan September menjadi 27,5% pada Bulan Oktober.
dan bila menilik denominasi pada Dollar AS, hutang pemerintah naik US$ 200,12 miliar (Oktober 2011) dibandingkan pada September 2011 yang berada pada US$ 198,9 miliar, angka ini sangat signifikan berbeda bila dibandingkan pada Bulan Desember 2010  US$ 186,5 miliar.

Berikut rincian hutang pemerintah yang dilakukan hingga bulan Oktober 2011 :
  • Bilateral: US$ 42,69 miliar
  • Multilateral: US$ 22,66 miliar
  • Komersial: US$ 3,01 miliar
  • Supplier: US$ 50 juta.
  • Pinjaman dalam negeri US$ 80 juta
Sekarang, bila melihat dari sisi surat hutang yang diterbitkan pemerintah, dalam hal ini pun mengalami peningkatan. perbandingan peningkatan dilihat dari Desember 2010 US$ 118,39 miliar ke Oktober 2011 US$ 131,62 miliar.

Dibawah ini merupakan catatan hutang pemerintah pusat pada rasio PDB sejak tahun 2000 :
  • Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
  • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
  • Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
  • Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
  • Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
  • Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
  • Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
  • Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
  • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
  • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
  • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
  • Oktober 2011: Rp 1.768,04 triliun (27,5%)
Menanggapi peningkatan hutang seperti itu Presiden SBY menginstruksikan para menterinya untuk mengurangi utang luar negeri, dan lebih menegaskan dalam hal pelunasan hutang tersebut.
SBY meminta agar hutang pemerintah terhadap PDB pada tahun 2014 dapat ditekan menjadi 22%. dan dengan tegas SBY juga meminta agar tiap tahunnya pelunasan hutang harus lebih banyak dibanding penarikan hutang.

Untuk langsung menanggapi hal hutang ini, pemerintah pada tahun menyiapkan gerakan proyek menyicil pokok dan bunga utang sebesar Rp 170,36 triliun. Jumlah ini semakin mengkhawatirkan karena telah membebani total belanja pemerintah pusat sebesar 12,9%.
Mengintip Nota Keuangan dan Pokok - Pokok Kebijakan Fiskal 2012, disana disebutkan bahwa penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari pinjaman program Rp 16,9 triliun dan pinjaman proyek Rp 39,1 triliun yang di dalamnya terdapat penerusan pinjaman sebesar 9 triliun.

***
Semoga dengan semakin menggunungnya hutang Pemerintah Indonesia menyadarkan Pemerintah untuk segera menyelesaikan hutang tersebut. Angka hutang memang sangat besar, tapi bila punya kesadaran untuk segera melunasi semua hutang dan mengurangi pengambilan hutang bukan tidak mungkin angka hutang yang menggunung itu bisa dipangkas sedikit demi sedikit.
Biarlah rencana - rencana untuk menyelesaikan segala macam bentuk hutang yang telah diprogram oleh pemerintah bukan hanya sekedar wacana tapi merupakan aksi nyata, dikarenakan hutang Indonesia menyangkut juga terhadap Ekonomi Indonesia, jangan sampai hutang pemerintahan pusat menjadi pemicu semakin buruknya kehidupan keuangan yang ada di Indonesia.
Selesaikan masalah hutang ini para bapak & ibu di pemerintahan!.

( Materi Tulisan Diambil dari detik.com (detikfinance) http://finance.detik.com/read/2011/11/21/130913/1771919/4/waduh-utang-ri-menggunung-jadi-rp-176804-triliun?f990101mainnews "Waduh! Utang RI Menggunung Jadi Rp 1.768 Triliun" )

No comments:

Post a Comment