Tuesday, December 31, 2013

Tak Mau Kalah, Google Gandeng Produsen Otomotif (Tulisan Softskill)

Logo Google
Sumber Gambar di sini




REPUBLIKA.CO.ID, Tak puas dengan sistem Android, Google siapkan senjata baru untuk melawan Apple di pasar sistem operasi. Wall Street Journal yang dilansir CNET, Senin (30/12), melaporkan, perusahaan web raksasa ini bekerja sama dengan produsen otomotif, Audi untuk mengembangkan sistem hiburan dan sistem informasi di dalam mobil yang berbasis Android.

Dengan pengembangan sistem operasi ini, kendaraan Audi nantinya mampu mengintegrasikan musik dan navigasi dalam ponsel ke dalam mobil. Kerja sama ini lanjutnya, akan diumumkan dalam ajang Consumer Electronic Show (CES) di Las Vegas.

Kehadiran kerja sama ini diharapkan mampu menyaingi Apple dengan sistem operasi iOS yang juga terintegrasi pada fitur entertainment sejumlah kendaraan. Apple lebih dulu merilis sistem ini pada ajang Apple Worldwide Developers Conference (AWDC) Juni lalu. Fitur ini mampu mengantarkan pengendara untuk mengoperasikan layanan pesan, musik dan navigasi.

Sejauh ini Apple sudah melayangkan kerja samanya dengan beberapa produsen otomotif seperti BMW, Honda, Mercedes, Nissan, Ferrari, Hyundai, Kia, dan Infiniti. 

Namun tidak seperti Apple yang membutuhkan perangkat mobile Apple lainnya untuk mengintegrasikan, Google datang dengan teknologi yang selangkah lebih maju. Karena sistem operasi Android ini akan dipasangkan langsung (built in) pada perangkat kendaraan.

Sebelumnya, pada ajang AWDC tersebut, Apple Vice President, Eddy Cue, sempat mengatakan, integrasi iOS dan mobil ini akan dimulai pada 2014 dan secara masal baru akan terpasang pada pilihan kendaraan 2015. Sistem integrasi ini juga diperkirakan akan berjalan dengan versi terbaru, iOS 7.1 beta, yang memungkinkan pengguna untuk mengubah "display car".

Reporter : Niken Paramita Wulansari
Redaktur : Dewi Mardiani


Analisa :  Pasar sistem operasi semakin sengit. Google yang bersaing ketat dengan Apple kini mulai merambah kerjasama dengan produsen otomotif, Audi. Setelah sebelumnya tidak puas dengan senjata anyar mereka Android, dalam melawan Apple. Seperti yang dilansir CNET, Senin (30/12).
Kehadiran kerjasama Google dan Audi diharapkan mampu menyaingi Apple dengan sistem operasi iOSnya, dikarenakan teknologi yang dibawa oleh Google selangkah lebih maju dengan sistem yang dioperasikan Apple terlebih dahulu. Google melayangkan built-in Android pada kendaraan, sehingga tidak membutuhkan perangkat lain dalam pengintegrasian sistem operasinya.
Dengan hal tersebut, persaingan sengit pasar sistem operasi akan semakin berjalan menarik dari dua nama besar ini, Google dan Apple.

Berita disadur dari : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/13/12/30/mymfcn-tak-mau-kalah-google-gandeng-produsen-otomotif

Ide Ahok Hilangkan Premium, Wamen ESDM Sebut Pejabat Maha Kuasa (Tulisan Softskill)

Kenaikan BBM. ©2013 Merdeka.com/imam buhori
Sumber Gambar di sini 
 

Ide Ahok hilangkan Premium, Wamen ESDM sebut pejabat maha kuasa

Merdeka.com - Wacana yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok soal penghilangan BBM bersubsidi di ibu kota masih terus bergulir. Kementerian ESDM pun menyerah dan menyerahkan keputusan itu pada Pemprov DKI.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mempersilakan pemerintah provinsi DKI Jakarta menghilangkan peredaran BBM bersubsidi. Cuma, kebijakan itu nantinya mustahil berupa penghapusan subsidi.

Alasannya, pasokan Premium dan Solar akan selalu dijatah oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk setiap pemda di Tanah Air.

"Ada wacana pak Wagub DKI ingin menghapuskan BBM subsidi, monggo saja. BPH Migas sudah menjatah untuk DKI, mau diambil monggo, disimpan silakan, tapi kalau menghilangkan subsidi baru melanggar UU," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (31/12).

Jika pemprov DKI serius menjalankan rencana itu mulai tahun depan, Susilo menyarankan sistem distribusinya harus diatur terlebih dahulu. Kebijakan itu, kata dia, secara langsung meringankan beban otoritas energi, baik Pertamina, ESDM, maupun BPH Migas.

"Pejabat daerah itu maha kuasa, semua urusan BBM subsidi, mau distok, mau dijual bagaimana, itu adalah urusan pemda, tapi harus bekerja sama dgn Pertamina. Kalau mau, DKI bisa keluarkan kupon, perda, ini bikin kita dalam menyalurkan akan lebih gampang lagi," kata Susilo.

Selain mengakui wewenang pemda, Susilo berharap para bupati dan wali kota ikut mengawasi peredaran BBM subsidi di daerahnya.

Rendahnya margin keuntungan penjualan BBM subsidi, diakui pemerintah bisa membuat distributor berlaku curang. Sebagai gambaran, keuntungan penjualan 1 liter premium hanya Rp 250.

"Jangan sampai malah diselundupkan, jangan malah dioplos, itu tergantung pengguna," cetusnya.

Untuk memaksimalkan pengawasan, Susilo mengingatkan BPH Migas serta para penyalur agar berkoordinasi dengan pemda masing-masing. Sebab, selain aparat keamanan, pengawasan terhadap BBM bersubsidi akan lebih mudah bila dikoordinasikan dengan daerah.

"Yang paling berkuasa di masing-masing daerah adalah pemda. Kita harus letakkan tanggung jawab sebanyak-banyaknya kepada pemda. Ajak mereka, awasi mereka, bantu mereka, sehingga dalam pelaksanaan distribusi BBM subsidi berjalan lancar," kata Susilo.

Untuk tahun depan, volume BBM subsidi yang disalurkan ke Indonesia mencapai 48 juta kiloliter. Rinciannya, premium sebanyak 32.320.000 kl, minyak tanah 900.000 kl, dan solar 14.640.000 kl.

[noe]


Analisa : Wacana penghapusan bahan bakar premium yang dikemukakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat Kementerian ESDM menyerah. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menyatakan bahwa keputusan berada pada Pemprov DKI, tapi kebijakan itu nantinya mustahil berupa penghapusan subsidi, dikarenakan pasokan Premium dan Solar akan selalu dijatah oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk setiap pemda di Tanah Air.
Dan melihat dari hal tersebut, Susilo menyarankan agar perhatian dalam distribusi BBM subsidi tersebut harus benar - benar diawasi oleh pemda, dengan pemberian tanggung jawab yang besar.