Monday, July 2, 2012

Forza Italy

Slavek & Slavko (Sumber : Google)
Euforia EURO 2012 Polandia - Ukraina dengan tema Creating History Together telah berakhir dengan sukses pada 1 Juli 2012. Dengan ditutup oleh closing ceremony apik koreografi yang menciptakan visualisasi tendangan overhead kick pada gawang Olympic Stadium, Kyiv, Ukraina.
Perhelatan akbar 4 tahunan benua biru itupun diselesaikan dengan sangat mantap oleh superiority "La Furia Roja" yang dengan trengginas menggilas armada "Azzuri" 4 - 0.
Slavek dan Slavko pun pada akhirnya melambaikan tangan sembari tersenyum untuk menutup lembaran akhir pagelaran para seniman lapangan hijau benua biru tahun 2012. Thank you 2012 Poland - Ukraine, Welcome 2016 France.

come stai gli azzuri ? Siapa yang mengira juara dunia 4 kali ini akan menghadapi sang tim terbaik  dunia saat ini, Espana pada laga puncak EURO 2012 ?
Negeri pizza ini datang ke pentas sepakbola Eropa dengan berbagai masalah. Perekrutan pemain, cedera pemain, sang arsitek yang awalnya diragukan, hingga puncak permasalahan adalah kembali menyeruaknya skandal calciopoli, skandal yang pada tahun 2006 mencoreng muka sepakbola negeri hijau-putih-merah. Membenamkan klub - klub peserta Serie - A, mempermalukan para pemain, hingga ke para petinggi klub.

Italy (Sumber : Google)
Keraguan yang awalnya menjadi modal awal "si biru" ini, menjadi pelecut mereka. 10 laga kualifikasi EURO mereka hajar tanpa kekalahan. 8 Kemenangan, 2 Imbang. Hasil yang cukup impressive menilik segala macam kekacauan yang menjadi latar perjalanan mereka.
Mereka membuktikan bahwa tim pesakitan Piala Dunia 2010 sudah kembali berdiri, menantang berdiri tegap menghadapi 15 kontestan "EURO PolaKraina".

Lalu apakah bekal Unbeaten team di kualifikasi ini menempatkan negara Juara Euro 1968 ini menjadi favorit ? Tidak sama sekali! Media sama sekali tidak melirik negara tempat lahirnya pelatih tim juara Liga Champions 2012, Chelsea. Roberto Di Matteo. Italia.
Para penjudi, komentator, hingga perbincangan warung kecil pun menjagokan Spanyol sebagai juara bertahan, lalu Jerman dengan hegemoni pemain muda bertalenta, Belanda dengan total football beserta pemain bintangnya yang sedang bersinar macam Van Persie, lalu dilanjutkan oleh The Three Lions  yang dijagokan karena kualitas Barclays Premier League yang sangat digilai dunia.
Portugal dengan CR7, lalu Perancis dengan bekal Nasri dan Benzemanya adalah tim besar yang menemani Italia sebagai tim yang tak diunggulkan.

Pirlo cs lantas menyerah? tentu tidak! mereka ingin membuktikan diri mereka.
Squadra Azzura (Sumber : Google)

Bermukim di Grup C, bersama dengan juara bertahan "Spanyol", para pasukan balkan "Kroasia", dan anak - anak didikan pelatih Italia, Mr.Trap. "Irlandia".
Squadra Azzura menjadi tim favorit kedua di bawah pesona La Furia Roja untuk lolos ke perempat final.

10 Juni 2012, Gdansk, Polandia. Menjadi awal langkah terjal Italia untuk menggapai langit tertinggi sepakbola Eropa. Langsung dihadapkan pada kenyataan untuk menghadapi anak asuhan Vicente Del Bosque pada laga perdana. Italia membuktikan diri dengan menahan 1 - 1 Spanyol, Gol Di Natale membuktikan bahwa gelar Top Scorer 3 kali berturut - turut yang pernah disandangnya dalam kompetisi Serie - A, mampu menghancurkan "keperawanan" Casillas.
Hasil imbang tersebut membawa kepercayaan diri Italy. melawan Kroasia berbekal hasil draw, Italia sanggup unggul terlebih dahulu melalui masterpiece free kick goal ala Andrea Pirlo. The 21 Master. Tapi keunggulan tak dapat dibawa hingga akhir, karena semangat pasukan Balkan menghentak jala gawang Gigi Buffon. Mandzukic memberi Italia 1 point berkat golnya.
Point 2 yang didapat oleh Italia membawa mereka di ujung tanduk. Posisi ketiga harus menjadi "tempat tidur" mereka sementara, sebelum laga akhir grup dimulai.
Irlandia yang berada dalam posisi juru kunci akhirnya mereka libas dengan skor 2 - 0, melalui gol Cassano dan "si bengal" Balotelli. And finally Italia lolos dengan bantuan Spanyol yang merusak mimpi "tim balkan" untuk lolos perempat final, mereka kalahkan 1 - 0.
Spanyol dan Italia bergandengan tangan untuk menghadapi utusan grup D di perempat final. Inggris dan Perancis.

Gol Penalty Chip Pirlo (Sumber : Google)
Italia menghadapi tim "unggulan" ke-4 media. Inggris. Negeri yang mengklaim dimulainya sepakbola ini, mencoba untuk menyandung
tim tempat menara miring satu - satunya di dunia ini melaju. Permainan 90 menit waktu normal tak bisa menyelesaikan pertempuran. Waktu tambahan setengah jam pun tak kuasa menyelesaikan pergelutan. Hingga babak tos - tosan pun harus dijalankan. Skor 4 - 2 pun tersaji dengan "bumbu" gol chip ala Andrea Pirlo, ditambah gagalnya tendangan duo Ashley ke gawang Superman.

Mario Balotelli (Sumber : Google)
Semifinal berlanjut. Jerman menjadi Goliath. Banyak yang menyangka disinilah akhir perjalanan gli azzuri pada EURO 2012. Der Panzer siap melibas Italy, tak ampun. Tapi, Sejarah masih mengikuti. Jerman yang tak pernah menang dalam kompetisi resmi melawan Italia dibuat menyerah 2 - 1. Two Great Goals From The Real Super Mario membuat kiper sekelas Neuer hanya bisa mematung, terpaku, tak berdaya. Gol Jerman pun seakan - akan hanya seperti hadiah penghibur dari para defender Italia untuk para anak muda negara Hitler tersebut, Penalty Ozil menjadi pelipur lara. Hegemoni Jerman runtuh sekejap. David beat Goliath. Italia melenggang ke final, dan menjadi favorit juara.

Akhirnya Jadi FAVORIT!!!

Di Final! Rematch Grup C berlangsung. Taktik False 9 ala Spanyol, dilawan oleh Ball Possesion racikan Don Prandelli. Entah karena faktor apa, Italia yang akhirnya berada pada puncak perjalanan, tumbang. Antiklimaks. Babak pertama, para pemain bertahan Italia seakan tak kuasa menahan sundulan Silva hasil kerja keras Fabregas, bahkan makin diperparah dengan kalah larinya para defender tersebut dengan bek sayap Jordi Alba yang dengan nikmat menjebol gawang Buffon.
Babak kedua pada awalnya berjalan baik, mencoba untuk menyeimbangkan keadaan. Italia malah lengah di 10 menit akhir. "El Nino" Fernando Torres menjadi pemain spesialisasi goal final, dan ditutup oleh Juan Mata setelah mendapat passing cantik sang spesialis Torres. Pedro Proenca wasit asal Portugal akhirnya meniup pluit tanda berakhirnya pertandingan, beserta akhir pahit yang harus diterima squadra azzura.

Cerita Italia EURO 2012 memang tidak menjadi akhir yang indah. Menyakitkan malah. Kekesalan Balotelli. Mata yang berkaca - kaca dari Pirlo. Tangisan Bonucci. Rasa sportif Buffon dalam menerima kekalahan. Hingga kebesaran hati Prandelli pun menutup cerita perjalanan EURO PolaKraina.

EURO 2012 sudah selesai azzuri, tapi perjuangan masih panjang. Gelaran Olimpiade, World Cup 2014 Brazil, EURO 2016 France menanti.

For me Italy is the unpredictable runner up in EURO 2012. Italy beat Holland, Portugal, France, England, and absolutely Germany. Grazie Don Prandelli and squadra azzura. Forza gli azzuri. Forza Italy.